Pages

Labels

Minggu, 24 November 2013

Tim Pelatnas Indonesia Masih Tunggu Peralatan Latihan dan Tanding

Jakarta - SEA Games 2013 sudah makin dekat, tapi tim pelatnas Indonesia masih menunggu peralatan yang belum datang. Proses lelang peralatan diklaim sudah selesai dan tinggal menunggu pencairan saja.

Seperti diketahui, ada pembagian anggaran peralatan yang dipersiapkan untuk SEA Games mendatang, yakni peralatan untuk latihan dan perlengkapan lainnya; serta peralatan untuk bertanding.

Anggaran untuk masing-masing kebutuhan tersebut memiliki jumlah yang berbeda. Untuk peralatan latihan misalnya, anggarannya mencapai Rp 33 miliar. Sementara untuk peralatan tanding masuk ke anggaran pengiriman, total sekitar Rp 49 miliar.

Namun, dalam proses pencairannya, perlu mekanisme yang jelas. Selain melakoni proses lelang, ada juga proses sanggah. Proses sanggah inilah yang menyita waktu paling banyak dalam proses pencairan pengadaan peralatan tersebut.

"Sejauh ini proses lelang sudah berjalan secara normatif. Memang ada proses sanggahan. Makanya lamanya disitu. Pemenangnya sudah kita dapatkan, makanya mulai tanggal 31 Oktober, kemarin," terang Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Djoko Pekik, kepada detikSport, Selasa (19/11/2013).

"PPK sudah menerbitkan namanya Surat Perintah mulai mengerjakan. Jadi pemenang tender itu punya kewajiban untuk segera mengerjakan. Jadi pemenang tender itu punya kewajiban untuk menyediakan peralatan. Untuk keduanya, peralatan latihan maupun pertandingan," tambahnya.

Djoko mengatakan, proses penyediaan itu butuh waktu sekitar 45 hari terhitung dari penerbitan Surat Perintah Mulai Mengerjakan.

"Ya, pokoknya maksimal 14 Desember 2013 sudah cair semua. Makanya kita minta Satlak Prima untuk mendorong terus pemenang tender untuk segera. Segera itu artinya agar alat yang diminta PB itu sesuai dengan yang ada didalam kontrak tersebut agar tidak salah beli," katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Menpora Roy Suryo. Ia mengatakan, sampai saat ini proses penyediaan peralatan masih berjalan.

"Proses pengadaannya masih berjalan, semua sudah dilakukan dengan cepat. Bahkan ada petunjuk teknis yang saya berikan ke deputi supaya ada percepatan lelang. Karena tidak bisa semua kami lakukan sendiri," kata Roy.

Ia pun menyadari efek dari proses yang normatif ini akhirnya membuat beberapa peralatan jadi terlambat sampai ke tangan atlet.

"Saya memilih mengambil risiko secara teknis atau mekanisme daripada risiko hukum. Kalau dulu mungkin kita bisa cari dana talangan dari sponsor dan lain-lain, tapi ujung-ujungnya nanti di belakangnya jadi ramai. Itu yang tidak enak," ujar Roy.

Pihak Kemenpora sendiri sudah mendesak agar proses lelang ini bisa berjalan cepat dan lancar, tanpa melanggar hukum. "Karena tidak semua dilakukan dengan tangan kami sendiri, maka mohon dukungan dari teman-teman," kata Roy.

(mcy/mfi)

View the original article here


This post was made using the Auto Blogging Software from WebMagnates.org This line will not appear when posts are made after activating the software to full version.

0 komentar:

Posting Komentar