Pages

Labels

Kamis, 06 Maret 2014

Adaptasi Rendi Bersama Persik Kediri

KEDIRI-Pada pra musim silam, supporter Persik Kediri melihat sinyal lahirnya bintang baru di Stadion Brawijaya. Di tengah lesunya transfer pemain karena finansial yang kurang menguntungan, datanglah seorang pemain yang memberi harapan.

Benar, dia adalah Rendi Saputra. Eks pemain Persebaya IPL yang langsung membius seisi Stadion Brawijaya berkat penampilan cemerlangnya di fase penyisihan Inter Island Cup. Bermain impresif dan mencetak gol, dia menjadi pemain paling dibicarakaan saat itu.

Namun kecemerlangan Rendi Irawan memudar justru ketika Persik Kediri memasuki kompetisi sesungguhnya yakni Indonesia Super League (ISL). Seiring merosotnya penampilan tim berjuluk Macan Putih, aksi-aksi brilian pemain kelahiran Sidoarjo ini belum tampak.

Aksinya seperti di Inter Island Cup belum terlihat dalam lima pertandingan yang dilakoni Persik. Duet Pelatih Persik Hartono Ruslan dan Aris Budi Sulistyo sering melakukan perombakan, termasuk di posisi yang dihuni Rendi Irawan yakni lapangan tengah.

Pemain kelahiran 26 tahun lalu ini mengakui masih terus berupaya kembali ke performa terbaiknya. Absen cukup lama di kompetisi diakuinya membutuhkan adaptasi kembali untuk bisa mencapai permainan puncak. Sejak Indonesian Premier League (IPL) dihentikan, dia praktis tak mengenyam atmosfir kompetisi resmi.

"Saya terhitung lama tidak bermain," ujar Rendi, "tepatnya sejak IPL dihentikan. Kalau pun bermain ya pertandingan tarkam (antar kampung) untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Siapa saja tentu sulit untuk langsung bisa bagus lagi seperti sebelumnya."

Tidak hanya aspek teknik, dari sisi kondisi fisik juga serba dadakan ketika bergabung Persik. Apalagi selama masa pra musim tim pujaan Persikania tidak sempat memberikan latihan fisik. Itu juga menjadi kendala bagi pemain mungil ini.

Dia pun berharap bakal secepatnya kembali ke permainan terbaik dan memberikan kontribusi maksimal untuk Persik Kediri. Terutama menjawab kepercayaan pelatih yang telah memberinya porsi besar di tim utama selama menjadi bagian dari Macan Putih.

"Persik saya rasa punya kekuatan yang merata dan layak bersaing di ISL. Hanya saja mungkin karena persiapan kurang maksimal, jadi pertama-tama memang agak sulit. Saya berharap bisa memberikan kontribusi lebih besar agar Persik bisa bangkit," tutur keponakan legenda Persebaya Uston Nawawi ini.

Kendati belum menunjukkan pamornya sebagai konduktor di lapangan tengah, pemain yang pernah membela Mitra Kukar ini sudah menjadi bagian inti Persik. Dia menjadi pilihan utama dan sejajar dengan pemain lawas seperti Tamsil Sijaya maupun Jefry Dwi Hadi.

Asisten Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo juga percaya gelandangnya itu bisa lebih baik lagi. Tanpa menunjuk secara personal, dia mengakui setiap elemen di tim masih proses adaptasi mengenali peta persaingan di kompetisi level satu alias ISL.

"Rendi pemain dengan skill tinggi, tapi juga dipengaruhi elemen tim lainnya. Intinya dalam kondisi seperti ini sulit bicara pemain secara individu. Menurut saya semua pemain perlu meningkatkan permainannya agar Persik bisa meraih kemenangan," tutur Aris. (min)


View the original article here

0 komentar:

Posting Komentar