Pages

Labels

Kamis, 06 Maret 2014

Lebih Bertenaga Hadapi Persela

MADURA-Menghadapi Persela Lamongan di Stadion Surajaya, 10 Maret mendatang, bukan laga sepele bagi Persepam Madura United. Sudah diketahui, Persela memiliki tradisi di kandang sangat bagus musim ini dengan menggamit dua kemenangkan dari dua laga.

Persepam pun cukup mawas diri dan berupaya tampil lebih gereget dibanding sebelumnya. Berbekal rekor tandang yang lumayan, dua kali imbang dari tiga laga, tim asal Pulau Garam ingin menuai poin di Lamongan. Misi tersebut dianggap bukan mustahil.

Pelatih Persepam Daniel Roekito menargetkan timnya lebih bertenaga kala berkunjung ke Surajaya. Untuk mencapai itu, dirinya dalam beberapa hari terakhir memberikan menu latihan fisik yang belum sempat tergarap secara intensif di masa pra musim silam.

"Persepam libur relatif panjang dan saya manfaatkan untuk memperbaiki fisik pemain yang sebenarnya kurang optimal sejak pra musim. Dengan latihan ini jelas saya berharap tim kembali ke kompetisi dengan level fisik lebih baik," beber Daniel, Kamis (6/3).

Pada pra musim lalu, tim-tim disibukkan jadwal turnamen yang membuat sejumlah aspek terabaikan. Persepam salah satunya, harus melewatkan latihan fisik karena tidak memiliki banyak waktu. Alhasil, latihan untuk mengukur kekuatan stamina itu dilakukan di tengah musim.

Dipusatkan di Pamekasan, latihan fisik tersebut juga dirangkum dengan materi teknik sebagai persiapan kontra Persela Lamongan. Daniel Roekito menyatakan, sebenarnya kondisi pemainnya tidak terlalu buruk sejak mengawali Indonesia Super League (ISL) 2014.

Namun dirinya meyakini level mereka masih bisa ditingkatkan lagi demi mendukung aspek teknik. "Para pemain Persepam rata-rata memiliki teknik bagus. Sayang kalau faktor itu menjadi tidak maksimal karena stamina yang tidak dalam posisi puncak," urai dia.

Sape Kerap bakal datang ke Kota Soto berbekal produktivitas yang tak bisa diremehkan. Dari tiga pertandingan away, Silvio Escobar dkk selalu bisa menciptakan gol. Sebuah gol ke gawang Perseru Serui, serta masing-masing dua gol ke jala Persipura Jayapura dan Persisam Samarinda.

Sang pelatih menambahkan, hingga kini dirinya tak menemukan kepincangan serius di tim. Dari sisi kinerja, semua pemain telah melakukan tugasnya dengan cukup baik. Inilah yang membuat Daniel yakin timnya bakal terus berkembang ke arah positif.

Perkembangan tetakhir kondisi tim, Michael Orah dan Nopendi masih termasuk dalam daftar cedera. Nopendi dipastikan absen minimal dua bulan, sementara Michael Orah masih tahap pemulihan dan kemungkinan belum dimainkan kontra Persela. Walau lini pertahanan berkurang, pelatih menyatakan itu bukan masalah besaf.

(min)


View the original article here

Trofi Tak Terlalu Penting Bagi Rodgers

Brendan Rodgers. (Foto: Reuters) Brendan Rodgers. (Foto: Reuters) LIVERPOOL - Pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, menilai bahwa sebuah trofi di akhir musim bukan hal yang terlalu penting. Mengembangkan potensi pemain, dinilainya sebagai yang lebih baik.

Sejak kedatangannya ke Anfield pada 2012, Rodgers tak terlalu bagus mengakhiri musim perdananya bersama Liverpool. Posisi ketujuh menjadi pencapaian akhir Steven Gerrard dkk kala itu.

Pada musim ini, Liverpool mulai beranjak lebih baik dan sentuhan Rodgers mulai nampak memberikan hal yang positif. Sementara, Liverpool berada di posisi kedua klasemen Premier League dan hanya kalah empat angka dari Chelsea yang berada di peringkat pertama.

Melihat kondisi tersebut, Liverpool memiliki asa untuk meraih gelar juara dan pastinya bermain di Liga Champions. Akan tetapi, Rodgers enggan menjadi hal tersebut sebagai prioritas utama, meski trofi akan membuat karier akan lebih indah.

"Ketika saya akhirnya pensiun dari sepakbola, saya ingin bisa melihat ke belakang dan mengenang bahwa saya bukan cuma meraih trofi tetapi juga mengembangkan sebuah klub sepakbola yang mengembangkan pemainnya sendiri dan membuat mereka jadi lebih baik," ujar Rodgers dilansir Goal.

"Para pelatih lain mungkin berbeda (pandangan) dan bisa jadi cuma ingin memenangi trofi tapi buat saya kesukesan bukan cuma meraih trofi di akhir musim saja," sambung pelatih berusia 41 tahun ini.
(min)


View the original article here

Berlusconi Takkan Jual Milan

Jum'at, 7 Maret 2014 - 08:45 wib | A. Firdaus - Okezone

Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi (Foto: Reuters) Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi (Foto: Reuters) MILAN – Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi kembali menegaskan bahwa takkan pernah berniat untuk melepas klubnya. Hal ini dilontarkan terkait beberapa isu yang menganggap mantan perdana menteri Italia itu bakal menjual Rossoneri.
Laporan tersebut muncul, setelah Bloomberg mengklaim bahwa perusahaan telah diberi mandat dam mencari pembeli untuk klub Serie A. Bak kebakaran jenggot, Berlusconi langsung menenangkan fans yang sempat khawatir dengan kabar tersebut.
“Saya ingin meyakinkan fans bahwa saya tidak punya niat untuk menjual Milan,” ucap Berlusconi kepada wartawan saat presentasi buku, seperti dilansir Football-Italia, Jumat 7 Maret 2014.
Perusahaan yang dimilikinya, Fininvest telah merilis sebuah pernyataan menyangkal ada kebenaran dalam laporan Bloomberg. Berlusconi sendiri telah bertanggung jawab atas Rossoneri sejak tahun 1986.
“Saya tidak tahu mengapa cerita tak menentu tersebut keluar ke publik,” timpal wakil presiden Milan, Adriano Galliani.
(fir)


View the original article here

Dua Kontestan Indonesian Idol ternyata Juventini

Jum'at, 7 Maret 2014 - 09:34 wib | A. Firdaus - Okezone

Virzha (kiri) dan Gio Idol saat datang ke kantor Okezone (foto: Dok.Okezone) Virzha (kiri) dan Gio Idol saat datang ke kantor Okezone (foto: Dok.Okezone) JAKARTA – Malam ini Indonesian Idol 2014 telah memasuki babak spektakuler show 3. Dari 11 kontestan yang tersisa, ternyata ada dua kontestan yang merupakan Juventini, sebutan bagi penggemar Juventus.
Mereka adalah Gio dan Virzha Idol. Secara kompak keduanya memilih Juventus sebagai klub favoritnya. Bahkan kesukaannya terhadap Bianconeri sudah dijalaninya sejak masih bocah. Seperti yang dialami Gio.
Menurut pria bernama lengkap Giofannyy Elliandrian Agoes dia mulai menyukai Juve sejak tahun 1992. Di mana para punggawa si Nyonya Tua masih diisi oleh Roberto Baggio, Gianluca Vialli, hingga pada tahun 1993, masuklah Alessandro Del Piero. Lantas apa alasan Gio memilih Juve?
“Saya suka perpaduian hitam dan putih. Karena itu merupakan dua warna dasar. Filosopi hidup juga ada hitam dan putih. Makanya pas ngelihat Juve Main di RCTI, saat itu ada laporan langsung bung Rayana Djakasurya dari Italia,” kenang Gio, saat diwawancari okezone beberapa waktu lalu.
Senada dengan Gio, kontestan dari Banda Aceh, Virzha Idol juga mengagumi Juventus sejak tahun 1998. Bahkan saking nge-fansnya dengan Juve, kontestan bernama lengkap Muhammad De Virzha, mengaku pernah membuat tim bola dengan nama Juve Junior.
“Di tim itu berisikan saudara saya yang memang juga suka Juve. Bagi saya permainan Juve itu menarik apalagi saat masih diperkuat oleh Del Piero dan Filippo Inzaghi,” ungkap Virzha, yang terkenal dengan rambut panjangnya itu.
(fir)


View the original article here

Adaptasi Rendi Bersama Persik Kediri

KEDIRI-Pada pra musim silam, supporter Persik Kediri melihat sinyal lahirnya bintang baru di Stadion Brawijaya. Di tengah lesunya transfer pemain karena finansial yang kurang menguntungan, datanglah seorang pemain yang memberi harapan.

Benar, dia adalah Rendi Saputra. Eks pemain Persebaya IPL yang langsung membius seisi Stadion Brawijaya berkat penampilan cemerlangnya di fase penyisihan Inter Island Cup. Bermain impresif dan mencetak gol, dia menjadi pemain paling dibicarakaan saat itu.

Namun kecemerlangan Rendi Irawan memudar justru ketika Persik Kediri memasuki kompetisi sesungguhnya yakni Indonesia Super League (ISL). Seiring merosotnya penampilan tim berjuluk Macan Putih, aksi-aksi brilian pemain kelahiran Sidoarjo ini belum tampak.

Aksinya seperti di Inter Island Cup belum terlihat dalam lima pertandingan yang dilakoni Persik. Duet Pelatih Persik Hartono Ruslan dan Aris Budi Sulistyo sering melakukan perombakan, termasuk di posisi yang dihuni Rendi Irawan yakni lapangan tengah.

Pemain kelahiran 26 tahun lalu ini mengakui masih terus berupaya kembali ke performa terbaiknya. Absen cukup lama di kompetisi diakuinya membutuhkan adaptasi kembali untuk bisa mencapai permainan puncak. Sejak Indonesian Premier League (IPL) dihentikan, dia praktis tak mengenyam atmosfir kompetisi resmi.

"Saya terhitung lama tidak bermain," ujar Rendi, "tepatnya sejak IPL dihentikan. Kalau pun bermain ya pertandingan tarkam (antar kampung) untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Siapa saja tentu sulit untuk langsung bisa bagus lagi seperti sebelumnya."

Tidak hanya aspek teknik, dari sisi kondisi fisik juga serba dadakan ketika bergabung Persik. Apalagi selama masa pra musim tim pujaan Persikania tidak sempat memberikan latihan fisik. Itu juga menjadi kendala bagi pemain mungil ini.

Dia pun berharap bakal secepatnya kembali ke permainan terbaik dan memberikan kontribusi maksimal untuk Persik Kediri. Terutama menjawab kepercayaan pelatih yang telah memberinya porsi besar di tim utama selama menjadi bagian dari Macan Putih.

"Persik saya rasa punya kekuatan yang merata dan layak bersaing di ISL. Hanya saja mungkin karena persiapan kurang maksimal, jadi pertama-tama memang agak sulit. Saya berharap bisa memberikan kontribusi lebih besar agar Persik bisa bangkit," tutur keponakan legenda Persebaya Uston Nawawi ini.

Kendati belum menunjukkan pamornya sebagai konduktor di lapangan tengah, pemain yang pernah membela Mitra Kukar ini sudah menjadi bagian inti Persik. Dia menjadi pilihan utama dan sejajar dengan pemain lawas seperti Tamsil Sijaya maupun Jefry Dwi Hadi.

Asisten Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo juga percaya gelandangnya itu bisa lebih baik lagi. Tanpa menunjuk secara personal, dia mengakui setiap elemen di tim masih proses adaptasi mengenali peta persaingan di kompetisi level satu alias ISL.

"Rendi pemain dengan skill tinggi, tapi juga dipengaruhi elemen tim lainnya. Intinya dalam kondisi seperti ini sulit bicara pemain secara individu. Menurut saya semua pemain perlu meningkatkan permainannya agar Persik bisa meraih kemenangan," tutur Aris. (min)


View the original article here

Soldado Sadar Belum Maksimal di Spurs

Roberto Soldado. (Foto: Paul Gilham/Getty Images) Roberto Soldado. (Foto: Paul Gilham/Getty Images) LONDON - Roberto Soldado sadar akan performanya yang belum maksimal sejak bergabung dengan Tottenham Hotspur. Pemain asal Spanyol ini pun berjanji akan terus berusaha untuk bisa tampil lebih baik.

Didatangkan dari Valencia saat rezim Andre Villas-Boas dengan harga 28 juta pounds, Soldado masih belum bisa tampil memuaskan. Pemain yang kerap mencetak lewat penalti ini, baru mengemas sembilan gol saja dari 27 laga bersama Spurs di berbagai ajang.

Kondisi tersebut membuat pemain berusia 28 tahun tersebut menjadi sasaran kritikus. Bahkan saat Tim Sherwood mengambil alih kursi kepelatihan, Soldado jarang dimainkan dan kalah bersaing dengan Emmanuel Adebayor.

Soldado sendiri sadar bahwa performanya sejauh masih jauh dari kata bagus. Akan tetapi dirinya, tetap akan terus belajar dan membayar tanggung jawab penuh atas yang ditampilkannya selama ini.

"Jika hal ini terjadi saat umur 22 tahun, dalam sebulan, mungkin saya sudah pulang kampung, tapi saya yakin ini adalah pengalaman positif untuk saya, keluarga, dan juga pembelajaran untuk anak-anak saya nanti," ujar Soldado dilansir Sky Sports.

"Saya bertanggung jawab atas performa buruk ini, tapi saya janji akan lebih baik lagi. Kami punya tim yang hebat dan saya yakin kami bisa punya musim yang bagus,” sambungnya.

Mantan pemain Real Madrid ini menambahkan bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada rekan-rekan setimnya di Spurs yang selalu memberikan dukungan padanya. "Terlepas dari waktu sulit yang dialami dengan tak mencetak gol, dukungan mereka luar biasa,” tutupnya. (min)


View the original article here

Trofi Tak Terlalu Penting Bagi Rodgers

Brendan Rodgers. (Foto: Reuters) Brendan Rodgers. (Foto: Reuters) LIVERPOOL - Pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, menilai bahwa sebuah trofi di akhir musim bukan hal yang terlalu penting. Mengembangkan potensi pemain, dinilainya sebagai yang lebih baik.

Sejak kedatangannya ke Anfield pada 2012, Rodgers tak terlalu bagus mengakhiri musim perdananya bersama Liverpool. Posisi ketujuh menjadi pencapaian akhir Steven Gerrard dkk kala itu.

Pada musim ini, Liverpool mulai beranjak lebih baik dan sentuhan Rodgers mulai nampak memberikan hal yang positif. Sementara, Liverpool berada di posisi kedua klasemen Premier League dan hanya kalah empat angka dari Chelsea yang berada di peringkat pertama.

Melihat kondisi tersebut, Liverpool memiliki asa untuk meraih gelar juara dan pastinya bermain di Liga Champions. Akan tetapi, Rodgers enggan menjadi hal tersebut sebagai prioritas utama, meski trofi akan membuat karier akan lebih indah.

"Ketika saya akhirnya pensiun dari sepakbola, saya ingin bisa melihat ke belakang dan mengenang bahwa saya bukan cuma meraih trofi tetapi juga mengembangkan sebuah klub sepakbola yang mengembangkan pemainnya sendiri dan membuat mereka jadi lebih baik," ujar Rodgers dilansir Goal.

"Para pelatih lain mungkin berbeda (pandangan) dan bisa jadi cuma ingin memenangi trofi tapi buat saya kesukesan bukan cuma meraih trofi di akhir musim saja," sambung pelatih berusia 41 tahun ini.
(min)


View the original article here

Everton Cemas Jadi Pelampiasan Arsenal

Roberto Martinez. (Foto: Daylife) Roberto Martinez. (Foto: Daylife) LIVERPOOL - Pelatih Everton, Roberto Martinez tengah cemas akan menjadi pelampiasan Arsenal pada babak perempatfinal FA Cup, Sabtu 8 Maret mendatang. Pasalnya, The Gunners dipastikan akan bangkit usai dikalahkan Stoke City.

Stoke mampu menumbangkan Arsenal dengan skor 1-0 dalam laga lanjutan Premier League di Britania Stadium, pekan lalu. Hasil tersebut membuat skuad asuhan Arsene Wenger turun ke posisi tiga klasemen sementara.

Kondisi itulah yang diwaspadai oleh Martinez, ia sadar bahwa Arsenal akan bangkit dan memberikan performa yang lebih baik. "Jika Anda ingin menemukan periode buruk untuk berduel dengan mereka, bisa jadi sekaranglah saatnya,” kata Martinez.

Terlebih, laga tersebut akan berlangsung di Emirates Stadium. Tercatat, The Toffees belum pernah menang di markas Arsenal itu sejak 1996, namun Martinez telah mencari jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut.

"Hal terburuk di sepakbola adalah ketidaktahuan. Di waktu dulu, sebuah tim bisa sukses di Emirates dikarenakan mereka tahu apa yang harus dilakukan dan sangat sempurna melaksanakan (rencana) tersebut," papar Martinez.

"Bermain di kandang menjadi faktor utama untuk mereka. Mereka akan mencoba menjadikannya sebagai keuntungan dan mengulang lagi pada akhir pekan ini. Tapi Anda harus bisa beradaptasi dan bisa melewati masa-masa terberat,” sambungnya di Sportsmole.
(min)


View the original article here

Patahkan Kaki Lawan, Bek Vietnam Dihukum 28 Laga

Jum'at, 7 Maret 2014 - 05:43 wib | A. Firdaus - Okezone

 Tran Dinh Dong (foto: Ist) Tran Dinh Dong (foto: Ist) HO CHI MINH CITY – Pemain internasional Vietnam, Tran Dinh Dong harus menjalani larangan bermain hingga 28 laga. Hukuman itu didapatnya usai menekel dengan keras sang lawan, Nguyen Anh Hung sampai patah kaki.

Dong yang bermain untuk Song Lam Nghe An, melompat dengan dua kaki untuk menerjang bola yang memang sudah lebih dekat dengan Nguyen. Sayang perkiraannya untuk mendapatkan bola, gagal tercapai dan justru mengenai kaki pemain Hung Vuong An Giang itu. Nguyen (sang korban) harus menepi selama setahun.

Aksi brutal Dong ini membuat federasi sepakbola Vietnam, VFF (Vietnam Football Federation) melayangkan sanksi tegas berupa larangan bertanding selama 28 pertandingan. Tak hanya itu, mantan pemain Vietnam U-23 itu juga harus membayar denda sebesar USD950.

Pelatih Dong, Nguyen Huu Thang angkat bicara terkait aksi brutal anak asuhnya tersebut dan menyikapi dengan dingin sanksi yang dijatuhkan oleh VFF. Tak ayal, Thang bakal mengajukan banding untuk meringankan sanksi yang dianggap telah menjadi rekor di Vietnam.

“Saya akan baik-baik saja jika dia tidak salah. Saya pikir mereka mengeluarkan denda di bawah tekanan dari opini publik, tidak didasarkan pada kenyataan. Kami akan mengajukan banding karena ketidakhadirannya akan sangat mempengaruhi nama dan hasil di V -League,” tegas Thang, pelatih Dong.

“Hukuman ini dimaksudkan untuk menjadi bagian peringatan bagi pemain di seluruh negeri, di mana perilaku kekerasan di lapangan secara bertahap menjadi lebih populer,” demikian pernyataan dari Federasi tertinggi sepakbola Vietnam.

Untuk melihat aksi brutal Dong, klik videonya di sini
(fir)


View the original article here

Puyol Pergi, Barca Kehilangan Pemimpin

Jum'at, 7 Maret 2014 - 07:44 wib | A. Firdaus - Okezone

Marc Bartra (foto: Reuters) Marc Bartra (foto: Reuters) BARCELONA – Carles Puyol pekan ini mengumumkan secara resmi pengunduran dirinya dari Barcelona, karena kondisi fisik. Mendapat kabar tersebut, salah satu punggawa Barca, Marc Bartra merasa terenyuh.
Sebelumnya bek berusia 35 tahun itu telah mengumumkan pengunduran dirinya, setelah hampir 15 tahun bergabung sebagai pemain Barca. Bagi Bartra kepergiaan Puyol dari Camp Nou akhir musim nanti, membuatnya kehilangan seorang pemimpin.
“Ini kabar menyedihkan untuk kami semua. Untuk tim kami seperti kehilangan pemimpin, dia kapten dari kepala hingga jari kaki. Dan secara pribadi dia memberi saya begitu banyak saran dan membantu saya maju mengembangkan permainan,” ucap Bartra seperti dilansir Goal.
"Kami belum terbiasa dengan gagasan bahwa dia tidak akan bersama kami musim depan. Namun, masih ada tiga bulan tersisa dan kami harus optimistis dan belajar sebanyak mungkin untuk kami mendapatkan pelajaran dari dia,” sambung pemain berusia 23 tahun itu.
Bartra yang juga bermain pada posisi yang sama dengan Puyol, banyak belajar darinya. Kehadiran Puyol di lapangan, memberikan dampak besar. Bukan hanya bagi Bartra, melainkan untuk seluruh tim.
“Dia banyak membantu saya di lapangan. Setelah setiap pergerakannya memberi saya saran dan setiap pertandingan dan setiap sesi latihan juga. Dia memiliki dampak besar, bukan hanya untuk saya, tetapi untuk seluruh tim,” tegasnya.
Bartra juga enggan berpikir jauh, mengenai siapa yang akan menggantikan posisinya di musim mendatang. Terpentiing baginya, bisa menampilkan performa terbaik dan meyakinkan pelatih, bahwa dia layak bermain di tim reguler.
(fir)


View the original article here

Costa: Ramos dan Saya Bagaikan Saudara

Diego Costa (Foto: Ist) Diego Costa (Foto: Ist) MADRID – Timnas Spanyol sedari dulu selalu dihuni oleh pemain-pemain yang berasal dari FC Barcelona, Real Madrid dan baru ini, Atletico Madrid. Tiga klub tersebut jikala bertemu, selalu bermain dengan tensi tinggi yang dikhawatirkan berdampak di Timnas. Namun bomber Madrid, Diego Costa membantahnya.

Ya, akhir pekan kemarin, Costa baru saja melakoni El Derbi Madrileno melawan Real Madrid di La Liga. Kala itu, tensi pertandingan berjalan panas dengan benturan-benturan fisik yang terjadi antara Costa dengan barisan bertahan Los Blancos, seperti rekan senegaranya, Sergio Ramos.

Dikhawatirkan tensi tersebut, berlanjut hingga di level Timnas. Namun, pria berusia 25 tahun tersebut membatahnya. Ia justru menganggap Ramos sebagai saudara, “Sergio Ramos dan saya bagaikan saudara sekarang,” ucap Costa, kepada Marca, Jumat (7/3/2014).

Tidak hanya itu, bomber yang sempat diperebutkan Timnas Spanyol dan Brasil ini juga mengkungkapkan kebahagiaannya berbaju La Furia Roja untuk kali pertamanya. Sekaligus mengincar satu tempat untuk di Piala Dunia nanti, dengan cara bermain apik bersama Los Rojiblancos.

“Saya telah melepas beban dengan membuat debut. Impian saya bermain debut dengan gol, namun hal tersebut tak terjadi. Bagaimanapun saya senang menjalani debut. Sekarang saya harus fokus dengan Atletico, dimana saya harus bermain baik untuk menjaga tempat saya di Timnas,” lanjut Costa.

“Semuanya tahu saya lahir di Brasil, namun saya ingin bermain untuk Spanyol. Saya tak akan lupakan ketertarikan yang telah ditunjukkan Spanyol kepada saya (untuk membela Timnas),” imbuhnya. (acf)


View the original article here

Henry Goda Puyol Berkarier di MLS

Carles Puyol. (foto: Reuters) Carles Puyol. (foto: Reuters) NEWYORK - Thierry Henry mencoba menggoda Carles Puyol untuk bermain di kompetisi Amerika Serikat, Major League Soccer (MLS). Hal ini menyusul keputusan Puyol yang akan pergi meninggalkan Barcelona di akhir musim nanti.

Seperti diketahui, pemain berusia 35 tahun tersebut memilih untuk memutus hubungan kerja dengan Barcelona di akhir musim nanti. Padahal, ia masih memiliki sisa kontrak selama dua tahun lagi di Camp Nou.

Puyol yang merupakan didikan La Masia ini merasa sudah tidak memberikan kontribusi yang maksimal kepada klub usai didera cedera. Henry pun bisa menerima keputusan pemain didikan La Masia tersebut.

"Kita harus menghormati keputusannya dan kita harus menikmati beberapa bulan terakhirnya di Barca," ujar Henry seperti dikutip Football Espana. "Keputusannya adalah contoh dari respeknya untuk tim dan klub.”

Ia pun belum memutuskan akan meneruskan karier sepakbolanya nanti.Biasanya pemain-pemain yang sudah mendekati masa pensiun akan hijrah ke MLS atau kompetisi yang tak terlalu besar namun memiliki bayaran tinggi.

Henry sendiri menilai bahwa MLS cukup cocok dengan mantan rekan setimnya tersebut.
"Jika dia ingin datang dan bermain di Amerika Serikat, dia akan sangat diterima," kata pemain NewYork Red Bulls ini.

"Dia akan luar biasa untuk liga ini. Selalu menyenangkan punya pemain seperti dirinya. Puyol adalah pemain yang sangat cerdas dan dapat diandalkan yang sudah tahu apa yang dia inginkan," sambung Henry yang pernah berkostum Barca pada medio 2007–2010.
(min)


View the original article here

Tabu Bagi City Bahas Quadruple

Kapten City, Vincent Kompany. (Foto: Daylife) Kapten City, Vincent Kompany. (Foto: Daylife) MANCHESTER - Pembicaraan soal peluang Manchester City meraih empat gelar dalam satu musim atau biasa yang disebut Quadruple, menjadi hal yang dilarang. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh kapten City, Vincent Kompany.

City memang tampil cukup apik di musim ini, di bawah asuhan Manuel Pellegrini. Peluang The Citizens untuk meraih quadruple pun semakin lebar, usai meraih gelar juara di ajang Capital One Cup.

Dan kini tinggal menyabet tiga gelar lainnya, yaitu Premier League, FA Cup, dan Liga Champions. Akan tetapi, Kompany menegaskan bahwa timnya tak pernah membahas hal tersebut dan hanya memberikan jawaban dengan penampilan di lapangan.

"Kata quadruple dilarang di Manchester, terutama di ruang ganti," kata Kompany seperti dilansir Tribalfootball.

"Saya tidak pernah menggunakan kata-kata itu. Anda tidak akan mendengar rekan-rekan saya membicarakan itu.  Saya merasa sejak awal musim kami bisa meraih hal yang spesial, tapi saya tak pernah menyebut kata quadruple atau memenangi banyak hal,” sambungnya.

Untuk Liga Champions sendiri, City memang harus sedikit bekerja keras untuk terus melaju ke babak berikutnya. Pasalnya, mereka telah menelan kekalahan 2-0 dari Barcelona pada leg pertama babak 16 besar di Etihad Stadium.

"Saya tak memiliki masalah memasang target tinggi atau meyakini apa yang bisa diraih dari tim. Saya mengatakan cepat atau lambat City akan juara di Liga Champions, dan saya yakin bisa. Tak harus selalu terwujud di musim ini, demikian juga dengan tiga trofi lainnya," paparnya.
(min)


View the original article here

Casillas: Bale Bisa Jadi Legenda El Real

Jum'at, 7 Maret 2014 - 03:33 wib | A. Firdaus - Okezone

Gareth Bale (Foto: Reuters) Gareth Bale (Foto: Reuters) MADRID – Performa Gareth Bale di Real Madrid semakin memikat. Tak ayal salah satu pujian datang dari rekan setimnya, Iker Casillas, yang menganggap Bale bisa menjadi legenda di Madrid.
Lontaran pujian Casillas bukan tanpa alasan. Pemain berdarah Wales tersebut memang mengalami peningkatan penampilan. Terlebih saat ini dia terus-terusan mencetak gol untuk El Real. Terakhir kali di kancah Liga Champions, Bale mengemas dua gol saat Madrid bungkam Schalke 6-1.
Kehadiran Bale yang baru datang pada akhir musim lalu dari Tottenham Hotspur, diharapkan bisa membuat Madrid meraih trofi musim ini.
“Legenda adalah kata yang tepat untuk digunakan. Tapi Bale telah terbukti bahwa dia sudah memiliki bakat untuk menjadi legenda di Real Madrid," ucap Casillas, seperti dilansir Daily Mail, Jumat 7 Maret 2014.
“Selama saya di sini saya telah melihat legenda nyata seperti Raul, (Zinidine) Zidane, Ronaldo, dan Cristiano sekarang (Ronaldo). Apakah Gareth Bale bakal keluar dari Madrid, tidak sama sekali,” tegas portero nomor satu Timnas Spanyol tersebut.
"Dia adalah seorang pemain muda dan jika ia menghabiskan tahun-tahun terbaiknya di sini maka dia bisa bergabung grup tersebut (para legenda). Dia harus memainkan peran besar di Madrid dengan memenangkan trofi dan kami percaya ini bisa menjadi musim yang sukses bagi kami,” tegas Bale.
(fir)


View the original article here

City Goda Messi

Jum'at, 7 Maret 2014 - 04:48 wib | A. Firdaus - Okezone

Lionel Messi bakal mendapatkan bayaran 25 juta euro permusim, andai ingin gabung ke Etihad Stadium (foto: Reuters) Lionel Messi bakal mendapatkan bayaran 25 juta euro permusim, andai ingin gabung ke Etihad Stadium (foto: Reuters) BARCELONA – Spekulasi pemberitaan transfer Lionel Messi kembali mencuat. Bintang Barcelona tersebut kini menjadi bidikan Manchester City. Bahkan The Citizens rela menebus biaya klausul yang dicanangkan Barca akhir-akhir ini.
Dalam sebuah laporan, media Spanyol mengklaim bahwa juara Capital One Cup 2014 itu bersedia untuk bertemu dengan pihak Barca demi bisa membuka negosiasi kepindahan Messi pada akhir musim ini.
Media ternama El Confidential itu mengatakan, City akan mencoba mengambil keuntungan dari ketidakbahagiaan Messi dalam negosiasi perpanjangan kontraknya di Camp Nou. Nampaknya, kontrak yang belum dibahas tersebut, bisa saja tak menemui titik terang, hingga menimbulkan hengkangnya Messi dari Barca.
Diakui, Messi bisa saja merasakan kekendoran dalam hal tekanan jika bergabung ke Etihad Stadium. Lebih lanjut, laporan tersebut mengatakan bahwa upaya City menggaet Messi, tak lepas dari aksi agresif Paris Saint Germain (PSG) dalam memburu pemain internasional Argentina tersebut.
PSG sendiri bahkan sudah berbicara dengan ayah sekaligus agen La Pulga, Jorge Messi. Kendati demikian, pindah ke Paris akan sulit, karena bakal dikenakan pajak sebesar 75 %. Namun jika Messi mau pindah ke Manchester, maka dia akan menerima 25 juta euro permusim.
(fir)


View the original article here

Llorente Ogah Kalah Lagi dari La Viola

Jum'at, 7 Maret 2014 - 05:55 wib | A. Firdaus - Okezone

Fernando Llorente. (Foto: Reuters) Fernando Llorente. (Foto: Reuters) TURIN – Akhir pekan ini, Juventus kedatangan lawan spesial, yaitu Fiorentina. Dibilang spesial lantaran tim berjuluk La Viola tersebut merupakan satu-satunya tim yang berhasil mengalahkan si Nyonya Tua di Serie A.
Tepat di giornata kedelapan, Juve terpaksa tunduk di hadapan Fiorentina, meski sempat unggul dua gol di babak pertama. Namun Si Ungu dengan semangat juangnya, mampu membalikkan keadaan untuk mengemas kemenangan 4-2 di akhir laga.
Hasil yang sangat mengecewakan, karena keunggulan dua gol yang dimiliki Juve mampu diakhiri dengan nihil poin. Bahkan Fernando Llorente sangat tidak suka untuk membahas kekalahan tersebut jelang laga Fiorentina-Juve bertemu, Minggu 9 Maret 2014.
“Pada babak pertama kami bermain sangat baik. Kemudian di babak kedua, kami layak untuk mencetak banyak gol, tapi sayangnya kami tak bisa merealisasikannya,” ucap Llorente kepada Sky Sport, Jumat 7 Maret 2014.
“Lalu ada 20 menit di mana Fiorentina bermain sangat baik dan kami membuat beberapa kesalahan dalam konsentrasi. Pada akhirnya ini benar-benar berantakan. Saya sangat tidak ingin itu terjadi. Terkadang ada pertandinga seperti itu,” tegas mantan penyerang Athletic Bilbao itu.
(fir)


View the original article here

Nazar Osvaldo Andai Juve Scudetto

Jum'at, 7 Maret 2014 - 06:44 wib | A. Firdaus - Okezone

Pablo Daniel Osvaldo (foto: Reuters) Pablo Daniel Osvaldo (foto: Reuters) TURIN – Serie A menyisakan 12 giornata lagi. Juventus masih memimpin klasifika dengan unggul 11 poin dari AS Roma. Punggawa Nyonya Tua, Pablo Osvaldo punya nazar atau janji, jika timnya mampu memenangkan gelar scudetto akhir musim ini.
Osvaldo didatangkan Juve pada jendela transfer musim dingin lalu dari Southampton dengan status pemain pinjaman. Kehadirannya menambah daya tajam lini serang Juve, yang pada musim lalu sangat jarang menghasilkan gol.
Kini Juve menatap gelar scudetto ketiga secara beruntun. Menindaki hal itu, Osvaldo pun mengucapkan janji atau nazar, apabila Scudetto dapat diraih, maka dia akan memakai kostum ala Captain Jack Sparrow, yang merupakan pemeran utama di film Pirates of the Caribbean.
Ide ini muncul saat Osvaldo mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan dari fans di twitter. Mantan punggawa AS Roma itu memang mirip dengan Johnny Depp pemeran Jack Sparrow, membuat dirinya mendapatkan tantangan dari fans untuk memakai kostum ala bajak laut tersebut.
“Akankah saya akan memakai kostum seperti Captain Jack Sparrow, jika Juventus memenangkan scudetto pada musim ini? Baiklah, saya akan janji memakainya,” ucap Osvaldo, seperti dilansir Football-Italia, Jumat 7 Maret 2014.
Terlepas dari itu, Osvaldo juga merasa bangga bisa bergabung dengan Bianconeri. Pemain internasional Italia itu pun punya alasan mengapa dia lebih memilih berkostum hitam-putih, di sisa musim ini.
“Mengenakan jersey Juventus adalah perasaan yang luar biasa. Beratnya tanggung jawab pada diri anda, tetapi dapat memberikan kepuasan yang sangat besar juga. Sedangkan memasuki Juventus Stadium dengan jersey Bianconeri itu adalah hal yang unik. Sebagai lawan yang akan main di sana, itu sangat sulit!,” papar pemain berusia 28 tahun tersebut.
(fir)


View the original article here